Semua orang takut dirujak netizen saat sharing di media sosial (medsos). Gue juga sama. Tapi itu dulu karena gue gak tahu cara mengatasinya.
Setelah gue tahu caranya, gue udah gak takut lagi dan berbagai kesempatan akhirnya berdatangan, rezeki juga selalu dibukakan jalannya cuma gara-gara ngonten di medsos.
“Cuek aja, pede aja, dll”, itu bukan solusi. Kita semua udah tahu itu. Kalian juga kan? Tapi kenapa sampai sekarang kalian gak mulai-mulai?
Kita gak butuh motivasi tapi sistem atau metodologi yang tepat.
Dengan cara ini lo gak perlu lagi;
- Takut dihina atau dirujak netizen.
- Takut salah atau misslead informasi.
- Minder dengan para suhu atau kreator lainnya.
Sharing di media sosial memang ada risikonya, tapi setara dengan imbalannya.
Jujur, setelah aktif 5 bulan ngonten di media sosial hidup gue totally has changed: materi atau imateriil.
1. Bikin akun baru (0 Followers)
Selaras dengan anjuran para suhu konten kreator, kita perlu bikin akun baru untuk mulai membangun audiens biar algoritma akun kita gak berantakan.
Ini juga membantu kita yang baru mau mulai ngonten karena 0 followers memberi ruang buat kita bereksperimen.
Lo coba-coba aja bikin konten sesuai niche lo. Temukan gaya konten lo dengan banyak bereksperimen tanpa khawatir teman, sahabat, dan keluarga lo tahu.
Jangan iyakan rekomendasi dari platform untuk menghubungkan kontak lo dengan akun medsos lo.
Silakan bereksperimen sampai lo ngerasa siap untuk terbuka secara publik.
2. Bangun Sistem Produksi Konten
Gue menggunakan 10 steps dalam produksi konten gue termasuk step-step berikut:
- Ideation
- Research
- Writing
- Editting
- Publish
Gue gak akan jelasin detil step-stepnya yang 10 itu karena bakal jadi panjang banget. Tapi, secuilnya ya 5 langkah di atas.
Setelah melakukan ideation, lo wajib research. Cari argumen, statement dari video youtube, newsletter, twit, artikel, atau bahkan paper/jurnal untuk menguatkan ide-ide lo.
Setelah research, lo tulis jadi draf. Besok balik lagi, buka laptop, edit draf tulisan lo. Tanyakan;
- Apakah ada kesalahan dalam penulisan A.K.A typo?
- Apakah ada visual penguat yang relevan dengan topik yang lo bahas?
- Apakah harus menyertakan link?
- Apakah link yang lo sertakan berfungsi?
- Apakah pembahasan lo benar-benar menyelesaikan 1 masalah untuk 1 orang yang spesifik?
Setelah semua oke, baru publish. Ini meminimalisir terjadinya kesalahan atau risiko buruk.
3. Hindari topik-topik tertentu…
Sebagai orang yang suka gatel ngomentarin segala hal di medsos mungkin cara ini agak susah dilakukan, tapi gimana lagi soalnya harus bisa!
- Politik
- Agama
- Bola
- Kpop/Kdrama
- Ras
- Budaya
- Suku
Jangan komentar apapun meski lewat di TL. Atau lo boleh berkomentar atau membuat konten mengenai hal-hal di atas dengan syarat:
- Tidak mengemukakan keberpihakan.
- Tidak mengemukakan preferensi pribadi atas isu-isu di atas.
- Cukup memuji, atau statement-statement netral aja.
Lo bukan influencer atau tokoh publik, atleats belum. Jadi gak usah mengambil risiko yang justru akan membunuh mental lo sendiri.
Cari aman aja!
Lakukan 3 cara di atas, lo gak bakal takut lagi memulai ngonten di media sosial dan dapatkan rezeki yang terus mengalir.
Ketinggalan dengan edisi-edisi newsletter gue lainnya, cek di sini!
Sahabat Lo,
Arif @jadipossible