πŸ‘‰ Bualan#3 Cara Mendapatkan 5K Followers dengan Cepat! πŸ”₯

Semua orang ingin kontennya goes viral. Dengan begitu, kita akan lebih dikenal dan akun media sosial kita semakin besar.

Padahal, going viral isn’t the only key untuk sukses membangun sebuah akun media sosial.

Ada yang curhat ke gue, “Bang, kok konten yang gak gue pikirin malah meledak yak? Sementara konten yang beneran niat malah anyep.”

Suatu saat, salah satu kontennya beneran meledak tembus 1 juta views. Apa perubahan dalam akunnya? Engga ada.

Kenapa begitu? Nah itu yang mau gue bahas di bualan #3 ke kalian semua.

Kenal dulu sama Audience Funnel

Sama seperti marketing funnel, audience funnel juga ada. Meski tidak sekompleks marketing funnel sih…

Gue dapat insight ini dari salah satu mentor gue, Victoria Wong.

Penerapannya dalam konten…

Biar gampang, kita kasih konteks.

Misalkan akun gue @jadipossible dengan deskripsi sebagai berikut: Topik: Wealth Niche: Starting online business Subniche: Cara memulai online one-person-business sendirian (solopreneur) Mikro-niche: Cara memulai online one-person-business sendirian (solopreneur) di bidang agrobisnis Dengan deskripsi di atas, maka kita bisa predict beberapa ide konten yang kemungkinan akan gue bikin:
  1. Banyak yang gak tahu, 10 juta per minggu bukan mustahil bagi pebisnis agro.
  2. Cara bisnis cukup dari rumah aja yang anak daerah gak banyak tahu.
  3. Cara bikin deskripsi akun media sosial yang menarik!
  4. Cara menargetkan ads paling ampuh!
  5. Tips copywriting terbaik yang penah gue pelajari dari …..

Dari 5 ide konten tersebut, kita bisa pilah berdasarkan stage dalam Audience Funneling di atas tadi.

  1. Unaware – Pada tahap ini, target audiens tidak sadar tentang potensi yang dimiliki bisnis agrobisnis atau bahkan konsep solopreneur di agrobisnis.
    • Konten: “Banyak yang gak tahu, 10 juta per minggu bukan mustahil bagi pebisnis agro.”
    • Deskripsi: Dengan memberikan data atau kisah sukses yang mengejutkan, konten ini dimaksudkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan menyadarkan mereka tentang potensi pendapatan dari agrobisnis.
  2. Aware – Audiens sudah sadar masalah atau peluang, tapi belum tahu solusinya apa.
    • Konten: “Cara bisnis cukup dari rumah aja yang anak daerah gak banyak tahu.”
    • Deskripsi: Konten ini memberikan insight bahwa ada cara untuk melakukan bisnis dari rumah, khususnya bagi mereka di daerah, yang mungkin belum mereka sadari atau pahami sepenuhnya.
  3. Solution – Audiens sudah menyadari solusi yang ditawarkan tetapi belum mengetahui bagaimana menerapkannya atau belum yakin bahwa solusi tersebut tepat untuk mereka.
    • Konten:
      • “Cara bikin deskripsi akun media sosial yang menarik!”
      • “Cara menargetkan ads paling ampuh!”
      • “Tips copywriting terbaik yang pernah gue pelajari dari ….”
    • Deskripsi: Ketiga konten ini memberikan solusi konkret pada masalah yang sudah disadari audiens. Misalnya, cara efektif untuk memperkenalkan bisnis mereka melalui media sosial, memastikan iklan mereka terlihat oleh audiens yang tepat, dan menulis copy yang menjual.
  4. Action – Pada tahap ini, audiens sudah siap untuk mengambil tindakan berdasarkan informasi dan solusi yang telah mereka terima.
    • Konten: Sebenarnya, keempat ide konten tersebut bisa masuk ke dalam tahap ini jika disertai dengan call-to-action yang kuat. Misalnya, setelah memberikan tips copywriting, Anda bisa mengajak audiens untuk mendaftar ke webinar Anda tentang “Copywriting untuk Agrobisnis” atau setelah membahas tentang potensi pendapatan, mengajak mereka untuk bergabung dengan kursus Anda yang mendetail tentang memulai bisnis agrobisnis.

Beda stage, beda juga engagement-nya….

Unaware -> Kenaikan followers Aware -> Kenaikan followers dan trust Solution -> Kenaikan trust dan brand identity Action -> Sales/penjualan produk

So, kalo lo ingin followers lo naik cepet, bikin konten yang Unaware, tapi lo juga gak bisa terus-terusan bikin konten yang menyasar orang-orang yang masih unaware karena orang yang udah aware, bisa-bisa pergi karena lo terlalu monoton dan gak menambah nilai mereka.

Itu pentingnya lo bikin content plan selama sebulan atau seminggu. Case di gue sendiri sih, gue gak begitu memplanning konten gue, tapi gue sangat sarankan buat kalian para socmed specialist untuk sebuah brand. Di awal konten, gue cerita kalo yang terjadi dalam akun teman gue gak ada padahal kontennya meledak. Itu karena konten yang meledak gak berkaitan dengan niche-nya dia. Beda cerita jika konten yang meledak adalah konten yang berkaitan dengan niche dan masuk dalam stage unaware. Otomatis followers bakal meningkat pesat. So, penting buat kalian untuk tahu fundamentalnya yang udah gue kasih secara cuma-cuma dalam program 30-Day Free Email Course di awal lo subscribe newsletter gue ini.

Itu aja bualan kali ini semoga bisa bermanfaat dan see you in the next week!

Sahabat lo, Arif @jadipossible

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *