Langkah yang paling sering dilakukan seseorang sebelum follow adalah mengunjungi halaman profilnya. Jika menarik dan beresonan dengan interest dan goalnya, secara sukarela mereka akan follow.
Ibaratnya, bio profil adalah kartu nama atau malah seperti flyer singkat untuk mempromosikan diri kita kepada audiens. Jadi POV yang digunakan adalah POV audiens, bukan kita.
Seringnya, orang bikin bio profil suka-suka aja. Yang penting bagus dan estetik. Kalo untuk pernggunaan personal sih gak ada masalah, tapi kalo tujuan lo adalah personal branding, ini salah besar!
Bio profil yang jelek, gak akan difollow orang lain kecuali lo komedian.
Gue akan ajarin cara bikin bio akun yang benar biar follower lo naik signifikan:
- Bio lo bakal lebih informatif, memberi gambaran audiens tentang topik yang lo bahas.
- Gak bertele-tele dan on-point.
- Menarik bagi audiens untuk difollow.
1. Pahami alur orang follow kita dulu
Membangun audiens adalah tujuan kita ngonten. Udah berkali-kali gue sampaikan juga.
Kita gak mengejar viral, tapi kalo itu terjadi bio akun kita harus menarik bagi audiens sehingga difollow oleh mereka.
Kira-kira, flow audiens follow sebuah akun adalah seperti berikut:
Stop scrolling nemu konten menarik —> Klik profil kreator —> Baca bio profil —> Scroll timeline kreator —> Ngerasa selaras —> Follow.
Lo bisa cek salah satu case di gue berikut:
Dari 1 postingan tersebut, ada 1,888 orang yang visit profil gue. Dari 1,888 orang tersebut yang akhirnya follow ada 273 orang.
Convertion Rate sekitar 14,4%. Kita kasih contoh lagi:
Untuk contoh kedua ini, convertion rate postingan tersebut, 34%.
Kenapa lebih tinggi prosentasenya? I don’t know exactly, tapi hipotesis gue adalah, postingan kedua beresonan dengan bio profil gue yang membahas tentang solopreneurship, sedangkan post pertama tentang agrobusiness (tidak sesuai dengan bio profil gue).
2. Bikin foto profil yang jelas.
Ada 2 aturan dalam membuat foto profil:
-) Pakai foto wajah atau headshot
Hindari menggunakan foto punggung, rambut, atau foto-foto yang gak jelas. Kita bukan artis, politisi, apalagi bapak kita bukan presiden. Yang jelas-jelas aja lah!
Oh iya, ada penelitian yang membuktikan bahwa foto profil yang tersenyum akan lebih menguatkan persona. So, pasang wajah yang lagi senyum ya!
-) Warna background harus kontras
Foto profil ibarat logo perusahaan. Orang harus bisa mengenali kita. Upayakan background dan foto kita kontras.
3. Nama dan Username
Gue sarankan username adalah nama bisnis lo (kalo bisnis) atau full name-lo (kalau mau personal), sedangkan ‘nama’ bisa diisi dengan niche/okupasi lo.
Kalo gue, username-nya @jadipossible (nama bisnis gue), dan untuk namanya gue tulis nama gue dan okupasi gue (Arif | Jadipossible Business).
4. Header
Header profil bisa kita pasang value proposition kita atau USP (unique selling point).
Gue design di Canva.
Kalo lo perhatiin, header gue juga sekaligus mengandung CTA biar orang mau klik tombol follow. Ada anak panah di situ.
Lo bisa pasang nilai-nilai atau testimoni bisnis lo juga bisa. Intinya, gunakan header untuk menguatkan otoritas bisnis lo.
5. Bio
Nah ini. Bio harus berisi tentang apa yang akan didapatkan oleh audiens setelah follow kita.
Mereka punya alasan untuk follow seseorang. Bio harus beresonansi dengan interest atau needs audiens lo.
6. Call to Action (CTA)
Di akhir bio, gue gunakan kolom alamat untuk CTA gue. Terinspirasi dari kreator luar yang menggunakan ‘lokasi’ untuk CTA biar orang klik landing page kita.
Mumpung akun lo masih kecil, ubah sedini mungkin biar konten yang lo bikin itu gak mubazir.
Viral iya, followers kagak naik-naik!
Bio yang menarik akan mengundang kreator/influencer besar lainnya juga. Gue difollow Kunto Aji dan dr. Tirta pas folowers gue masih <5k. Kalo bukan karena bio yang menarik, terus apa?
Gue bahas lengkap tentang hal ini secara detil di materi course gue yang baru aja rilis di sini!
Kalau ketinggalan dengan edisi sebelumnya, baca di sini!
Sahabat Lo,
Arif @jadipossible